Label fashion global terbiasa memamerkan koleksi desain sesuai musim dan memamerkannya terlebih dahulu sebelum mereka memproduksinya secara massal. Dan biasanya, konsumen harus menunggu selama enam bulan untuk memiliki koleksi yang telah dipamerkan saat fashion show. Namun di pertengahan tahun ini Burberry memberi angin segar bagi para kolektor atau konsumen setianya. Christopher Bailey, Chief Executive Officer dan Chief Creative Officer dari Burberry yang telah memberikan perubahan drastis bagi rumah mode berkelas asal Inggris ini, baru saja meluncurkan sistem penjualan dengan konsep "See Now, Buy Now".
www.10magazine.com
Sehingga, konsep penjualan ciptaannya menjadi gebrakan baru di dunia bisnis fashion. Selain menguntungkan konsumen, konsep penjualan ini juga meminimalisir koleksi tiruan atau jiplakan. "So, the fans can get their hands on "seasonless" items. Perubahan ini membuat kami memiliki kedekatan dengan customer, dan mereka bisa langsung mengeksplorasi, menyentuh dan bisa langsung membeli koleksi dengan hitungan menit setelah runway usai," jelas Bailey. Selain Burberry, inovasi ini juga telah diikuti Tom Ford, Ralph Lauren, Proenza Schouler dan Tommy Hilfiger yang sangat memedulikan ekspektasi para fans mereka. Sehingga konsumen tak perlu lagi menunggu dengan waktu yang cukup lama untuk memeroleh busana rancangan dari desainer favorit mereka.
Nail Saunders, Managing Director dari Perusahaan Conlumino yang bergerak di bidang riset dan konsultan retail ini percaya bahwa inovasi ini juga mengubah reaksi dan cara seseorang berbelanja. "Dari banyaknya label, hanya Burberry yang akan sukses menjalani perubahan ini. Mengingat keberadaan social media mereka sudah sangat baik, dan mereka sangat paham bagaimana mereka terkoneksi dengan customer. Menurut saya Burberry yang akan menjadi pemenangnya," tutur Saunders kepada Business of Fashion.
