Memahami Kegelisahan Yayoi Kusama Lewat Karya Labu Kuningnya di Jakarta

Hingga harus menderita penyakit mental

Memahami Kegelisahan Yayoi Kusama Lewat Karya Labu Kuningnya di Jakarta

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Mendengar nama Yayoi Kusama memang langsung membuat kita teringat dengan karyanya yang khas, seperti penggunaan motif polkadot, jaring dan labu yang sudah sangat termasyhur. Karyanya memang sudah sering kita lihat melalui media sosial berkat para selebgram yang mengunggah outfit mereka dengan latar belakang karya seniman asal Jepang ini, hanya saja para selebgram menikmatinya di negeri seberang, seperti Singapura dan Australia. Tapi bulan ini hingga 12 September 2018 mendatang, Indonesia beruntung, Bela. Seberuntung apa ya memangnya?

Sebab, Museum MACAN berhasil mendatangkan lebih dari 130 karya Yayoi Kusama ke Indonesia. Kapan lagi kan kamu bisa melihat keseluruhan karya Yayoi Kusama yang belum pernah kamu lihat sebelumnya? Tapi sebelum kamu nikmati karya seniman yang telah berkarya hampir 70 tahun ini, kamu harus tahu dulu nih, siapa Yayoi Kusama sebetulnya dan mengapa ia terobsesi dengan motif polkadot!

1. Kusama sudah berhalusinasi sedari kecil, paling sering motif dots lah yang muncul dalam halusinasinya. Ia pun melampiaskan halusinasinya dengan melukis gambaran aneh yang muncul di dalam pikirannya. Baginya, seni jadi media untuk mengekspresikan penyakit mental yang ia derita.

dsc04788-00c9f353d90a33029a271f225690702c.JPGPopbela.com/Rara Peni Asih

2. Selain melawan emosi yang muncul dalam dirinya, Kusama juga berusaha melawan rasa takutnya terhadap seks! Ya di Museum MACAN bilangan Kebun Jeruk, Jakarta Barat ini kamu bisa melihat karya seni video Yayoi Kusama yang menampilkan hubungan intim antara pria dan wanita. Padahal Kusama punya rasa trauma mendalam terhadap seks, sebab ia pernah menjadi saksi mata atas tingkah sang ayah yang ‘gila perempuan’.

dsc04838-04aff49a70308b3d3ab200e7bf2dcdaa.JPGPopbela.com/Rara Peni Asih

3. Adanya konflik keluarga dan memilik hasrat untuk menjadi seniman mendorongnya pindah ke US pada 1957, ia pun menetap di New York. Sebelum meninggalkan Jepang, Kusama menghancurkan banyak lukisan terbarunya.

 
dsc04851-764f7fefc3052b33d96a7887c1c48098.JPGPopbela.com/Rara Peni Asih

4. Namun pada 1973 Kusama memilih kembali ke Jepang. Dari tahun 1977 sesuai dengan panggilan hatinya, Yayoi Kusama memilih tinggal di rumah sakit gangguan mental. Namun pada periode tersebut, ia tetap menghasilkan karya dan menulis puisi dan fiksi surreal, Bela.

dsc04885-b30e88a0c79df1d72a76885071e8076b.JPGPopbela.com/Rara Peni Asih

5. Tahun 1989, Kusama kembali mengikuti pameran seni dunia di New York dan Inggris. Lalu tahun 1993 mewakili Jepang ia memamerkan karya Mirror Room (Pumpkin) di pameran Venice Biennale. Karya Mirror Room labu kuning ini nggak hanya sekedar sculpture biasa, tapi di dalamnya juga ada instalasi cukup rumit, sebab dipenuhi patung labu kecil yang terefleksi dari pantulan kaca yang ada di dalam Mirror Room.

dsc04811-2cf65ef33c0be3b7b14bb63572943bc2.JPG
Popbela.com/Rara Peni Asih

Nah kalau kamu mau ke Museum MACAN, jangan lupa untuk mengikuti etika yang ada, Bela. Seperti berfoto nggak terlalu lama, karena masih banyak juga pengunjung lain yang ingin berfoto sepertimu, plus jangan lupa pahami karya Yayoi Kusama dengan membaca prolognya ya.

 

BACA JUGA: Seniman Ini Buat 10 Ilustrasi Sedih yang Dialami Kehidupan Era Sekarang 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here