#IAmReal: Julian Johan, Cinta dan Dedikasinya pada Dunia Balap Offroad

Awalnya dari sebuah 'hobi' lho...

#IAmReal: Julian Johan, Cinta dan Dedikasinya pada Dunia Balap Offroad

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat ini sudah banyak atlet dalam negeri yang berhasil mengharumkan nama Indonesia. Hal ini juga berlaku untuk pembalap reli, Julian Johan. Mungkin bagi sebagian orang, nama tersebut masih cukup asing. Pria dengan panggilan akrab Jeje ini merupakan seorang atlet olahraga offroad yang memulai karirnya sejak duduk di bangku SMA.

photoshoot8-b7642b8e20eca880e71c9f9f3876dc32.jpgPhotographer: Panji Indra, MUA: Jilly Loren, Location: Lapangan Banteng

Berawal dari sang ayah yang merupakan seorang pereli nasional di tahun 90an, sejak kecil dirinya sering menonton ayahnya balap sampai akhirnya Jeje tertarik serta merasa reli merupakan passion-nya. Saat ditemui secara ekslusif oleh Popbela untuk pemotretan kampanye #IAmReal, pria kelahiran 1 Agustus 1986 berbagi cerita seputar awal karirnya di dunia reli, suka duka, hingga harapan Jeje untuk kedepannya. Penasaran? Yuk, simak obrolannya berikut ini!

1. Bagaimana awal mula tertarik dengan olahraga offroad?

"Jadi sebenarnya awalnya dari ayah sih, karena beliau memang pereli sehingga dari kecil tuh udah sering diajak nonton. Lebih tepatnya saat saya masih TK sudah sering nonton akhirnya pas memasuki SMA, mulai mencoba dan merasa ketagihan. Tetapi saat itu saya belum ada rasa keinginan untuk fokus ke dunia otomotif karena memang ingin menyelesaikan sekolah dahulu. Jadi akhirnya setelah lulus SMA, sempat mengambil kuliah D3 diluar negeri nah pas sudah selesai dan kembali ke Indonesia baru deh tuh mulai nyobain untuk ikutan reli"

2. Kapan pertama kali mengikuti kejuaraan reli?

"Pertama kali lomba itu istilahnya saya mengikuti kejuaraan yang kecil, jadi tingkatannya masih regional dan itu di daerah BSD. Karena masih awal banget dan jatuhnya masih kayak hobi aja jadi masih berani mengikuti kejuaraan yang 'kecil-kecil' dulu. Pada intinya, kurang lebih pas di tahun 2011 aku lagi mengambil kuliah untuk melanjutkan ke S1. Saat itu aku sedang mengerjakan skripsi dan pas banget detik-detik lagi mau maju sidang skripsi itu ada kejuaraan nasional yang kebetulan nggak jauh dari Jakarta. Nah, sempat bingung juga tuh, ingin ikut lomba tapi takut 'gimana-gimana'. Lomba tersebut pun terbilang deket dari Jakarta yakni di Purwakarta. karena biasanya kalau nggak ada sponsor untuk lomba yang jauh (diluar Indonesia) berat juga. Tiba-tiba bisa pas banget karena dosen pembimbing aku sakit otomatis sidang di tunda, akhirnya saya memutuskan untuk ikutan lomba. Alhamdulillah, pertama kali ikut dan dapat juara pertama. Setelah itu saya mulai dapat tawaran sponsor-sponsor. Intinya, memulai karir tuh awalnya di tahun 2011."

3. Kejuaraan yang paling berkesan diikuti di mana?

"Antara balap di luar negeri atau dalam negeri menurut saya yang lebih berkesan di dalam negeri sih. Sebenarnya yang paling berkesan itu saat pertama kali ikut lomba sih, soalnya kan ikut lombanya sambil 'gembling' juga. Tapi akhrinya saya dapat juara 1 dan dapat tawaran sponsor juga, lalu di minggu depannya lulus sidang S1. Jadi 2 momen tersebut sangat berkesan sih."

photoshoot6-bc92b79e2ba2051113704808440a942a.jpgPhotographer: Panji Indra, MUA: Jilly Loren, Location: Lapangan Banteng

4. Apakah tantangan terberat yang dihadapi sebagai seorang atlet?

"Untuk sukanya sendiri karena sesuai dengan passion, hobi kita menjadi sebuah pekerjaan dan aku nggak pernah merasakan capek. Walaupun sebenarnya fisik pasti capek tapi nggak pernah merasa capek batin sih, karena saya menjalankannya dengan ikhlas dan positif terus. Sedangkan untuk dukannya, hmm sama seperti olahraga lainnya sih. Mungkin support dari Pemerintah seperti dalam hal sponsor tuh masih sangat kurang banget di Indonesia. Simpelnya kayak gini aja, olahraga bola dengan antusias masyarakat Indonesia yang cukup besar tetapi dari sisi pemerintah tuh masih kurang banget, sehingga berkembangnya tidak optimal. Apalagi olahraga-olahraga seperti balap ini. Jadi intinya lebih susah untuk mendapatkan sponsor. Kalau dari segi keamanan sendiri, saya nggak pernah cedera yang sampai harus dirawat kerumah sakit gitu. Soalnya di zaman sekarang perangkat keamanannya tuh udh benar-benar maksimal. Tapi malah cederanya justru malah pas lagi iseng-iseng coba nge-test mobil terus posisinya aku nggak memakai helm dan mobil terbalik, sebenarnya saat itu nggak cedera sih cuma jadi momen paling bahaya karena pas mobil kebalik nggak pakai helm,"

5. Biasanya kalau latihan reli dimana sih?

"Karena olahraga reli untuk latihan membutuhkan lokasi yabg bertanah dan di Jakarta tuh susah. Tetapu paling dekat sih biasanya di daerah BSD, Serpong atau Serang, Banten. Sedangkan untuk waktu latihannya sendiri sih nggak ada jadwal tetapnya, paling saat mendekati lomba aja jadi kita sudah program-in H-14 untuk full latihan,"

photoshoot7-4fa614c7d8ec2c27ee893511d401b875.jpgPhotographer: Panji Indra, MUA: Jilly Loren, Location: Lapangan Banteng

6. Di tahun 2018, apa saja kejuaraan reli yang akan diikuti?

"Sebenarnya dari tahun-tahun sebelumnya fokus ke kejuaraan Nasional (Kejurnas), tapi pas di tahun 2018 ini karena jadwalnya yang utamanya buat Asia di Malaysia, jadi untuk Kejurnas kontraknya nggak bisa ikut semua karena jadwalnya yang sama. Sehingga saya lebih memprioritaskan yang di luar dulu, untuk di dalam negeri sendiri saya cuma mengikuti beberapa balap saja. Nah, memasuki bulan Agsutus ini ada Kejurnas yang aku ikuti dan lomba tersebut memang bertepatan dengan 17-an. Selanjutnya, untuk September akan ke Malaysia lagi untuk melanjutkan lomba yang kemarin,"

7. Selain reli, apa sih kegiatan sehari-hari yang kamu jalani?

"Untuk daily, tetap ngantor sih. Tetapi, masih ada kaitannya dengan otomotif juga. Jadi paling keseharian menjalankan usaha di bidang Creative Agency,"

8. Untuk mengatasi rasa jenuh, apa yang kamu lakukan?

"Saat sedang jenuh sih biasanya nggak beda jauh dengan orang-orang lainnya, mengatasinya dengan refreshing. Kalau saya sendiri tuh mengatasinya dengan memasak. pas lagi waktu senggang biasanya memanfaatkannya untuk memasak. Saat ini pun saya juga memiliki bisnis di F&B, namanya 'Burger Please'. Ini usaha bareng teman-teman sih. Saat ini pun aku jualnya baru bazaar to bazaar aja. Dar dulu aku memang tertarik dengan dunia masak, tapi untuk orang-orang yang nggak tahu suka kaget mendengarnya"

photoshoot9-4b0c44ee8e7ccb97a203ea9f57fcc1df.jpgPhotographer: Panji Indra, MUA: Jilly Loren, Location: Lapangan Banteng

9. Terakhir, Apa harapan Julian Johan untuk kedepannya?

"Harapan kedepannya, pertama yang pasti ingin diri kita mendapatkan prestasi yang terbaik sampai keluar negeri dan membawa nama baik Indonesia. Selain itu yang saya harapkan dunia balap di Indonesia lebih bisa dikenal oleh masyarakat dan diperhatikan. Lebih ke Awareness-nya gitu. Sekarang banyak orang yang menganggep balap itu bahaya, terus buang-buang duit. Padahal kalau sudah hobi dan di seriuskan sudah menjadi sebuah karir. Jadi lebih ingin untuk dikenal dan support dari Pemerintah aja,"

BACA JUGA: #IAmReal: Nadya Permata, Si Atlet Gen Z yang Sarat Prestasi

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here