Siapa yang tak sedang menanti-nantikan Ada Apa dengan Cinta 2? Sekuel dari film yang sedari dulu jadi favorit para penikmat film tanah air ini akan mengobati rindu kita pada sosok Rangga dan Cinta. Eits, tapi jangan salah, Bela. Bukan hanya sosok Dian Sastro dan Nicholas Saputra saja yang harus kamu kenal. Mira Lesmana, seorang produser wanita berdarah Minangkabau ini juga tak lepas dari kehebatan Ada Apa dengan Cinta 2. Tapi siapa sih sebenarnya Mira ini? Yuk, kita berkenalan lebih dekat dengan wanita inspiratif pilihan Popbela kali ini.
Sebagai anak seorang musisi jazz dan penyanyi membuat Mira kecil pun ingin mengikuti jejak kedua orang tuanya. Ia ingin menekuni dunia musik dengan cara ikut les piano. Sayang sekali, sekeras apa pun ia belajar, sulit sekali untuk menguasainya dengan baik. Kekecewaannya memuncak setelah melihat adiknya, Indra Lesmana, lebih berbakar memainkan piano bahkan tanpa belajar. Mira pun menyerah pada musik.
Mira memang menyerah pada musik, tapi tidak berarti ia berhenti mencari bakatnya. Ia terus mencoba berbagai hal sampai pada akhirnya ia tahu bahwa ia suka mendengarkan dongeng yang mmembuatnya suka menulis dan belajar bahasa Inggris yang mendukung kecintaannya pada menonton film. Ibu Mira pernah mengatakan bahwa Mira sering sekali pergi ke bioskop usai pulang sekolah.
Tahu bahwa Mira memiliki minat dan bakat di bidang perfilman, orang tuanya mendukung Mira untuk masuk jurusan penyutradaraan di salah satu institut kesenian di Jakarta. Awalnya Mira yang sempat tinggal di Australia untuk menemani Indra belajar musik, ingin sekolah di luar negeri. Tapi ia gagal karena harus segera kembali ke Indonesia setelah Indra selesai sekolah.
Semua orang butuh proses untuk meraih mimpinya, termasuk Mira Lesmana. Lima tahun lamanya ia bekerja untuk Lintas Advertising dan empat tahun untuk Katena Films. Barulah Mira akhirnya memutuskan untuk membuat rumah produksi sendiri bertajuk Miles Production. Ia tahu betul bagaimana kita harus berani mengambil satu langkah besar dalam kehidupan kita untuk bisa meraih mimpi yang kita ingin wujudkan.
Karya perdananya adalah film TV dokumenter berjudul Anak Seribu Pulau sudah cukup menyita perhatian. Lalu keberaniannya memproduksi film Kuldesak pada tahun 1998 juga membuat aroma segar film Indonesia mulai tercium. Dan pada tahun 2000, Petualangan Sherina, sebuah film musikal berhasil mendobrak absennya film Indonesia dalam jajaran rating tinggi dunia perfilman.
Keberhasilannya mengantar film Indonesia pada kata kesuksesan tak membuat jalan Mira Lesmana terus mulus. Ia pun pernah mendapatkan kritikan untuk beberapa filmnya seperti Eliana, Eliana dan Soe Hok Gie yang menjadi sorotan berbagai pihak. Namun, ia selalu membalas kritikan pedas dengan karya cemerlang berikutnya. Ada Apa dengan Cinta pertama merupakan salah satu filmnya yang berhasil masuk box office.
Pernah meraup 2,7 juta penonton di kala film Indonesia sedang lesu waktu itu memang sebuah prestasi besar untuk film yang ia produseri ini. Sepertinya, prestasi ini akan diulang dengan mempertemukan kembali sosok Cinta dan Rangga setelah 14 tahun. Mira Lesmana sangat serius menggarap proyek ini dan merahasiakan plot cerita dengan rapi, bahkan dari para pemainnya. Hmm, semakin bikin penasaran kan?
youtube.com
Kamu yang sampai hari ini belum menemukan bakatmu atau belum mencapai puncak kariermu, jangan menyerah! Mungkin kamu adalah the next Miles yang akan melahirkan AADC dalam bentuk yang lain. Jangan lupa langsung nonton filmnya, ya, kalau sudah mulai ditayangkan di bioskop!
