Hati-hati! Kenali 7 Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan di Tempat Kerjamu

Jangan sampai kamu tak sadar sudah jadi korban.

Hati-hati! Kenali 7 Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan di Tempat Kerjamu

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Indonesia memang sudah lebih memerhatikan kesejahteraan dan hak-hak wanita sejak zaman R. A. Kartini dan emansipasi wanita. Saat ini kita berjalan menuju kesetaraan gender, jalan yang tak mudah tapi begitu indah. Sayangnya, masih banyak sekali PR untuk masyarakat kita sebelum bisa menapakkan kaki di tanah yang sejajar bagi perempuan dan laki-laki. Bahkan di tempat kerja, tempat kita menggantungkan nasib, masih ada saja praktek diskriminasi atau pembatasan hak-hak perempuan. Penting untukmu mengetahui apa saja yang termasuk diskriminasi terhadap perempuan di lingkungan kerjamu. Ayo perhatikan tujuh poin di bawah ini dan lihat apakah kantormu sudah bebas dari diskriminasi!

1. Kesenjangan honor

tdb-085479c9827d2b32319b5c8fb4990caa.jpgthedailybeast.com

Bukan rahasia lagi, perempuan masih digaji lebih sedikit ketimbang laki-laki pada posisi dan pekerjaan yang sama persis. Ini karena pandangan kuno yang menganggap bahwa perempuan tidak sekompeten laki-laki dalam bekerja. Selain itu, para wanita karier seharusnya punya suami yang bisa menghidupi mereka, jadi mereka tak perlu bayaran setinggi laki-laki. Perhatikan baik-baik peraturan perusahaan dan kontrak kerjamu mengenai hal ini ya, Bela! 

2. Pelecehan seksual

latimes-899bee340157e74ebe5af4a9a7bd7fd9.jpgwww.vox.com

Wanita tak jarang mendapat perlakuan tak pantas di tempat kerjanya, terutama bila mereka berada di posisi yang lebih lemah dibanding atasan dan bos yang berpengaruh dan memegang kendali atas nasib mereka. Pelecehan ini bisa dalam bentuk kata-kata, sikap, bahkan tindakan fisik. Segera laporkan segala bentuk pelecehan seksual pada manajer atau bidang personalia di kantormu. 

3. Pembatasan kesempatan

vaguevisages-e101ac73ebd9c5a3944d0bb3dd95d3e0.jpgwww.dorkshelf.com

Apabila ada kesempatan untuk naik jabatan, beberapa perusahaan masih saja menganggap perempuan kurang pantas berada di posisi manajerial atau pimpinan. Laki-laki dianggap lebih memiliki kualitas kepemimpinan dibanding perempuan. Perusahaan melihat wanita tak akan bisa mengampu tanggung jawab yang besar di kantor karena mereka masih punya tanggung jawab untuk mengurus suami dan anak-anaknya di rumah, sementara laki-laki bebas dari kewajiban tersebut.

Mungkin juga perusahaan menawarkan kesempatan karier yang bagus, tapi itu berarti kamu dipindahtugaskan keluar kota. Sayangnya, wanita yang sudah berkeluarga biasanya langsung dicoret dari daftar kandidat. Anggapannya, tak mungkin seorang ibu meminta suami dan anak-anaknya untuk pindah karena tuntutan pekerjaan, padahal seorang suami sah-sah saja kalau harus memboyong keluarganya pindah ke luar kota demi mengejar kesempatan karier yang lebih cemerlang. 

4. Stereotip

tdb2-a7b1107fe94ff198bfe8c25fbb6b762c.jpgwww.geeksandgamers.com

Dalam rapat, biasanya suara laki-laki lebih didengar dari perempuan. Laki-laki dipandang tegas dan strategis dalam bertindak, sementara wanita lebih mengutamakan perasaannya. Maka wanita disangka tak bisa bersikap profesional atau mengesampingkan emosi. Bisa juga kamu melamar kerja sebagai seorang peneliti, tapi malah ditawari posisi sebagai sekretaris karena perempuan lebih identik dengan tugas-tugas administratif. 

5. Dijadikan pesuruh

digitalspy-25e85955d9667ece6e5e9fb76660961d.jpgwww.filmandtvnow.com

Karena laki-laki terbiasa dilayani di rumah, mereka pun membawa kebiasaan buruk ini ke tempat kerja ketika mereka melihat sosok perempuan. Perhatikan Bela, apakah bosmu sering meminta pegawai perempuan menyiapkan konsumsi rapat atau menjawab telepon masuk saat resepsionis kantor sedang tidak di tempat? Atau ketika ada acara kantor, wanita lah yang akan ditunjuk sebagai panitia yang menyiapkan segala keperluan, mulai dari booking tempat, mengorganisir tamu, dan segala hal remeh-temeh lainnya. 

6. Pemberian cuti hamil

screencrush-f2e7762a622ef283b0c57842dc7c2ade.jpgvulture.com

Kalau perusahaanmu memintamu memperpendek waktu cuti hamil yang kamu ambil, kamu bisa menuntut mereka, lho! Sayangnya hal ini masih sering terjadi dan tak banyak yang dilakukan para korban untuk melindungi haknya. Bahkan ketika perusahaan menggunakan kehamilan sebagai suatu alasan untuk menilai produktivitasmu, ini sudah masuk diskriminasi, Bela. 

7. Aturan berpakaian 

moviepilot-2ca7a36144fb0c4ecc5e15a5a264abf2.jpgmoviepilot.com

Beberapa perusahaan menerapkan aturan berpakaian yang tidak adil bagi pegawai pria dan wanita. Misalnya, yang wanita harus berdandan dan mengenakan makeup yang menarik, sementara laki-laki tidak diharuskan untuk memakai apa pun supaya terlihat lebih atraktif. Ini berarti nilai seorang perempuan dilihat dari penampilannya, sementara laki-laki dilihat dari kinerjanya. Sungguh tidak adil, bukan?

Ada juga perusahaan yang melarang perempuan untuk datang ke kantor dengan pakaian ketat karena tidak pantas serta bisa mengganggu kenyamanan orang lain. Padahal, banyak sekali cowok-cowok yang bersliweran di kantor dengan kemeja ketat yang menempel di badan, tanpa pernah ditegur sama sekali.  Apalagi dijadikan peraturan. 

Jika hal-hal di atas pernah atau sering kamu alami, jangan berdiam diri, ya. Semakin kamu berdiam diri, makin lama akan makin parah juga. Tunjukkan pada dunia bahwa kamu adalah cewek tough yang tak akan tinggal diam saat hak-haknya diabaikan begitu saja. 

 

BACA JUGA: 5 Alasan Terus Mengeluh Dapat Menghancurkan Kariermu

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here