Semakin luasjangkauan sosialisasi seseorang, maka akan semakin beragam pula karakter orang yang akan ditemui. Ada yang memang nyambung untuk diajak bertukar pikiran, tetapi ada juga yang terkadang menyebalkan. Nah, kalau Bela sendiri bagaimana menghadapi orang yang menyebalkan seperti itu? Mungkin sebagian akan menjawab, 'cuek sajalah daripada menimbulkan masalah'. Nah, kalau yang menyebalkan itu adalah atasan di kantor? Apakah tetap bisa cuek?
Biasanya karena alasan profesionalitas, sebagian orang akan menahan rasa tidak sukanya pada atasan, meski sebenarnya emosinya sudah memuncak. Tetapi ingat ya, Bela, semua yang ditahan itu bisa saja menumpuk dan berakhir tidak menyenangkan. Terkadang emosi yang muncul itu hanya karena alasan subyektivitas kamu yang tidak menyukai atasan. Meski bukan hanya kamu saja yang tidak menyukai atasan, kamu tetap harus bersikap bijaksana dalam menghadapinya. Coba tips berikut untuk menghadapi atasan yang menyebalkan. Siapa tahu kamu justru bisa akrab, lho!
Terkadang kamu memang perlu untuk calm down dalam menghadapi atasan yang menyebalkan. Coba untuk menahan emosi kamu dengan memahami mengapa dan bagaimana atasan kamu bersikap menyebalkan. Dengan begitu kamu bisa sedikit mengerti apa sebenarnya yang menjadi motivasinya bersikap menyebalkan seperti itu. Tidak akan ada asap jika tidak ada api, kok. Jika kamu sudah bisa sedikit memahami, ketika atasan mulai bersikap menyebalkan maka coba carilah beberapa sudut pandang lain agar penilaian kamu terhadap dia lebih obyektif.
Sebelum kamu mencoba untuk mengatasi atasan yang menyebalkan dan banyak mau, cari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan sikapnya seperti itu. Apa memang karena sifatnya yang seperti itu atau karena anak buahnya yang sulit untuk dikontrol. Ingat, anak buahnya bukan hanya kamu saja, lho, Bela. Meski kamu sudah baik bisa saja sikap menyebalkannya karena anak buah lain yang menyulitkan dia, sehingga dampaknya juga kamu rasakan.
Apa yang Bela lakukan saat dihadapkan dengan konfik? Berpikir sebelum bertindak. Terkadang kamu juga harus sadar bahwa waktu bisa membuat segala kemungkinan terjadi, termasuk ketika berkonflik dengan atasa. Lebih baik menunggu agar keadaan menjadi lebih baik daripada kamu langsung mengkonfrontasi situasi ketika atasa sedang menyebalkan. Perhatikan kapan saat yang tepat untuk berbicara, tidak ada salahnya kamu menyampaikan uneg-uneg mu ke atasan, tapi pilih waktu saat dia sedang dalam keadaan baik.
Seberapa menyebalkannya atasan kamu, coba tetap buat hal itu tidak memengaruhi produktivitas pekerjaan kamu. Di kantor ini kamu tidak hanya bekerja untuk dia, tapi juga untuk perusahaan dan mungkin pimpinan lain. Jadi, kamu harus tetap bekerja dengan maksimal sehingga atasan lain di perusahaan pun akan memberikan penilaian baik untuk kamu. Jangan memerlihatkan produktivitas yang menurun dan justru bekerja lebih lambat. Jika kamu seperti itu, justu akan menjadi alasan lain atasan kamu untuk bertindak lebih menyebalkan. Toh, jika kamu tetap baik, orang di sekitar kamu-terlebih atasan lain- akan tahu kalau kamu adalah pekerja yang profesional.
Hal yang paling membuat geregetan adalah ketika atasan sudah tidak bisa mengontrol sikapnya yang menyebalkan dan berdampak pada anak buahnya. Eits! Jangan ikut emosi ya. Coba selidiki dulu apa yang setidaknya bisa membantu dan membuatnya menjadi tenang dan tidak bersikap menyebalkan. Biasanya, orang seperti atasan kamu yang menyebalkan ini sebenarnya hanya memerlukan perhatian saja. Yah, bukan ingin bermuka dua, tapi setidaknya sikapmu yang sedikit 'manis' ini bisa menenangkan dia.
Jangan sampai kamu secara tidak sadar menjadi alasan sikap atasan yang menyebalkan. Hindari itu! Sebaiknya kamu pastikan semua dokumen yang sering dibutuhkan atasan selalu siap dan cepat diberikan. Biasakan untuk mencatat semua permintaan atasan. Kamu bisa berpikir kreatif dengan mengingat dan mengerti pola atasan ketika memberikan pekerjaan untukmu.
Menyikapi atasan yang menyebalkan memang butuh strategi sendiri, salah satunya dengan selalu siap antisipasi dan inisiatif. Kamu bisa untuk selalu siap akan berkas yang dibutuhkan dan menyelesaikan pekerjaan sebelum diminta. Lebih baik kamu bekerja lebih giat kan daripada harus pusing menghadapi atasan yang menyebalkan? Selalu siap dan selangkah lebih maju, membuat atasannya tidak punya alasan untuk menyalahkanmu, justru dia bisa saja 'melunak' karena sikapmu yang bertanggung jawab.
Coba kalau Bela sedang tidak sepaham dengan pasangan, apa yang biasa dilakukan? Sebuah studi telah menemukan cara yang tepat adalah dengan melakukan terapi. Terapi ini dilakukan dengan memberikan kesempatan pasangannya untuk mengungkapkan secara bergantian dan saling mendengarkan. Kemudian, setiap pasangan coba memposisikan diri pada lawannya sehingga dapat mendapatkan pandangan baru. Meski tidak seromantis kamu membayangkan dengan pasangan, cara ini bisa kamu gunakan secara profesional kepada atasan yang menyebalkan.
Terkadang seorang pemimpin belum tentu memiliki sikap sebagai pemimpin. Sama saja dengan atasanm, bisa saja sikap menyebalkannya karena dia sendiri tidak memiliki sikap sebagai pemimpin yang baik. Nah, ketika kamu dihadapkan dengan atasan yang kurang memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan justru bersikap menyebalkan, diperlukan keberanianmu untuk memutuskan suatu hal untuk perusahaan dengan bersikap sebagai pemimpin. Tidak ada yang menyalahkan sikapmu yang tegas. Jika kamu tahu potensimu lebih baik dari atasan yang bisa memberikan kemajuan pada perusahaan, justru baik untuk dilakukan. Pihak manajemen perusahaanmu juga akan melihat inisiatifmu sebagai sesuatu yang baik. Tapi kamu juga harus bersikap santun dan tidak merendahkan atasanmu ya. Tetap hormati dia sebagai atasanmu.
Sudah tahu kan betapa tidak enaknya memiliki atasan yang menyebalkan? Untuk itu, kamu juga harus bersikap netral dan baik ketika sudah menjadi atasan nanti. Jadikan pengalamanmu dalam menghadapi atasan yang menyebalkan ini sebagai tolak ukur sikap kamu nanti ketika menduduki posisi sepertinya. Kamu bisa menjadi lebih baik dan menyenangkan untuk anak buahmu.
So, jangan membalas api dengan api ya, Bela. Kamu harus bisa menjadi air yang bisa meredam sikap menyebalkan atasanmu. Kamu justru bisa belajar menjadi atasan yang baik nantinya!
